SALATIGA - Kepala Rumah Tahanan Negara (Rutan) Salatiga beserta jajaran melakukan silaturahmi dan audiensi bersama Penjabat (Pj) Walikota Salatiga. Rombongan Rutan Salatiga mendapat sambutan hangat secara langsung dari Pj. Walikota Sinoeng N Rachmadi dirumah dinas Walikota, Rabu (08/03/2023).
Kepala Rutan Salatiga Andri Lesmano mengatakan silaturahmi ini dalam rangka komunikasi dan sinergi bersama Pemerintah Kota sebagai langkah untuk meningkatkan kualitas pelayanan dan pembinaan Warga Binaan di Rutan Kelas IIB Salatiga.
"Silaturahmi ini merupakan sebuah komunikasi dalam rangka meningkatkan kualitas pelayanan dan pembinaan WBP Rutan Salatiga, " ucapnya.
Andri menjelaskan saat ini Rutan Salatiga terus berproses dalam meningkatkan kualitas pelayanan setelah kemarin sukses mendapat Sertifikat Laik Higiene Sanitasi yang berimplikasi positif dalam pemberian pemenuhan makanan bagi WBP, kali ini program Rutan untuk memperoleh izin klinik pratama tentunya menjadi peningkatan dalam pelayanan kesehatan WBP.
Andri sekaligus berterimakasih atas perhatian dari Pj. Walikota dan jajaran pemerintah kota Salatiga atas kolaborasi dan kerjasama yang telah berjalan dengan baik terlebih pada bulan ini akan dilaksanakan pembekalan pelatihan dan pembinaan pada WBP bersama Dinas Perindustrian dan Tenaga Kerja Kota Salatiga.
"Kami sangat berterimakasih atas kolaborasi dan perharian yang luar biasa dari Pemerintah Kota Salatiga dalam pemberian layanan dan pembinaan bagi WBP, kedepan kerjasama terus terjalin dengan baik, " ungkapnya.
Sementara itu Pj. Walikota Salatiga Sinoeng N Rachmadi mengatakan siap mendukung penuh program Rutan Salatiga terlebih terkait izin klinik sebagai program dari Kementerian.
"Kami Siap mendukung penuh dan bersinergi, berkolaborasi bersama untuk program Rutan Salatiga terlebih dalam hal pelayanan dan pembinaan pada WBP, " ujarnya.
Selain mendukung proses izin klinik Rutan, Sinoeng menambahkan nantinya juga dengan pembinaan yang diberikan dari Pemerintah Kota, tidak hanya sekedar alih profesi atau penghabisan waktu, tetapi menjadi momentum bersama menggali adanya potensi-potensi sehingga nantinya saat bebas WBP mendapat skil dan juga program pendanaan sehingga dapat digunakan dalam memperoleh mata pencaharian.
"Nantinya dengan pembinaan yang diberikan, tidak hanya sekedar alih profesi, tetapi menjadi momentum bersama menggali adanya potensi-potensi sehingga saat mereka bebas mendapat skil dan juga program pendanaan yang dapat digunakan dalam memperoleh mata pencaharian, " tandasnya.
Sinoeng tidak lupa mengingatkan dan memberikan pesan penting yaitu 'Tidak perlu menjadi sempurna, tetapi cukup berguna bagi sesama'.
"Tidak perlu menjadi sempurna, tetapi cukup berguna bagi sesama, seperti halnya dalam memberikan pelayanan masyarakat dan warga binaan, " pungkasnya.
(N.Son/***)