SEMARANG - Dandim 0714/Salatiga Letkol Inf Ade Pribadi Siregar., S.E menghadiri kegiatan Fasilitasi dan Koordinasi Permasalahan Danau Rawa Pening yang di hadiri pula oleh Bupati Semarang Ngesti Nugraha, SH, .MH, Senin (22/11)
Kegiatan yang dilaksanakan di Resto Kampung Rawa Desa. Bejalen Kecamatan Ambarawa Kabupaten Semarang ini turut pula dihadiri oleh Ketua DPRD Semarang Bondan Marutohening, Sekda Kab. Semarang diwakili oleh Asisten II Sekda Kab. Semarang, Kapolres Semarang AKBP Yovan Fatika Handhiska., S.I.K., MH, Kajari Kab. Semarang, Sekretaris Badan Kesbangpol Kab. Semarang, Pasiter Kodim 0714/Salatiga, Forkompincam Ambarawa, Banyubiru, Tuntang dan Bawen, Perwakilan Lurah/Kades Kec. Ambarawa, Kec. Banyubiru, Kec. Tuntang dan Kec. Bawen, Ketua Forum Petani Rawa Pening Bersatu, Ketua BPD Kec. Ambarawa, Kec. Banyubiru, Kec. Tuntang dan Kec. Bawen, Perwakilan para warga dan petani terdampak revitalisasi Danau Rawa Pening.
Dalam sambutannya Bupati Semarang mengatakan Hasil rapat di Kementerian PUPR RI pada tanggal 26 Oktober 2022, di kantor Prov. Jateng dipimpin Asisten II yang pada intinya membahas tentang Danau Rawa Pening dan setelah elevasi air di turunkan para petani sudah bisa bercocok tanam dan bisa tanam setahun 2 kali.
"Hasil investigasi dengan BPN Kab. Semarang bahwa ada tanah seluas ± 15 Hektar, tanah Prov ± 69, 5 Ha, tanah Kab Semarang ±6, 35 Ha, bengkok desa ± 209 Ha, tanah PT KAI seluas ± 2, 3 H, tanah bersertifikat ±220 Ha dan Belum sertifikat ± 602 Ha"pungkas Bupati
Hasil rapat dengan Prov Jateng yaitu terdapat tanah 870 Ha milik Prov, pemda Semarang, dan masyarakat tercatat milik negara.
Pada tanggal 17 Nopember 2022 telah koordinasi dengan kementerian PUPR adanya kesalahan pencatatan kepemilikan tanah di Sekitar rawa pening agar segera dikeluarkan status tanah negara.
Baca juga:
FMN : Samarinda Siapkan Diri Songsong IKN
|
"Terkait dengan air Danau Rawa Pening ini ada masalah yang dulu seperti cekungan sekarang seperti piring, yang bearti kekurangan air di PLTA Njelok Kec. Tuntang, yang tentunya pada musim kemarau di wilayah kab. Grobogan akan kekurangan air."sambung Ngesti.
Sementara Dandim dalam sambutannya mengingatkan apa yang disampaikan oleh Bapak Bupati sudah jelas saya tidak akan ulangi bahwasanya Jangan mudah tersusupi oleh pihak-pihak lain yang mungkin mendatang atau membawa isu yang belum diketahui kebenarannya, ini tolong menjadi pedoman kita semua.
"Saya ucapkan terima kasih atas kesabaran tentunya keikhlasan dan doa bapak-bapak sekalian dalam arti kami yang bekerjasama dengan BBWS ini, itu merupakan bagian tugas pokok kita membantu program pemerintah yang butuh tenaga kita"tegas Dandim.
Editor:Yudha27