SEMARANG - Munculnya penyakit mulut dan kuku (PMK) yang menyerang hewan ternak sapi dibeberapa daerah, mengundang kewaspadaan semua pihak untuk menyelamatkan ternak warga, berkaitan denga hal tersebut Batituud Koramil 14/Ungaran Barat Pelda Masiran mewakil Danramil mengikuti Rapat Koordinasi secara Virtual pencegahan PMK yang dilaksanakan di Aula Kecamatan Ungaran Timur Kabupaten Semarang.
Rakor yang dipimpin langsung oleh Bupati Semarang Ngesti Nugraha tersebut di hadiri oleh jajaran forkopicam Ungaran Timur, Kepala BPD, Lurah sekecamatan Ungaran Timur dan Ketua LKMK se kecamatan Ungaran Timur.Senin(06/06).
Penyakit mulut dan kuku yang menyerang sapi, kambing, domba bisa disembuhkan. Selain itu, produk daging dari hewan-hewan tersebut masih bisa dikonsumsi.Penyakit Mulut dan Kuku tidak bersifat zoonosis atau menular ke manusia namun dapat menimbulkan kerugian ekonomi sangat tinggi bagi pelaku usaha peternakan.
Meskipun dagingnya bisa dikonsumsi, akan tetapi PMK bisa menurunkan harga jual hewan maupun produk hewan berkuku belah ini. Karena, jika terserang PMK nafsu makan hewan, yang akan menurunkan bobot atau produksi susu.
Jateng telah menyiapkan berbagai skenario antisipasi PMK. Selain melakukan pemantauan lalu lintas hewan, pihaknya juga fokus terhadap penyehatan hewan terjangkit.KasusPMK di Jateng terkendali.
Dalam rangka pengawasan dan pengendalian PMK, Dinas Pertanian, Perikanan dan Pangan Kabupaten Semarang akan berkoordinasi dengan Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Jawa Tengah, Balai Besar Veteriner Wates, dan Badan Karantina Pertanian untuk pelaksanaan pengambilan sampel dan uji laboratorium.
Dinas Pertanian, Perikanan dan Pangan Kabupaten Semarang menghimbau kepada pelaku usaha peternakan untuk melakukan desinfeksi kandang secara rutin.
Editor:Yudha27/Pendim0714